selamat ulang tahun dan berduka cita atas meninggalnya.
Kita sering kali mendengar bahkan pernah diantaranya mengucapkan kedua kalimat tersebut. Namun masih sedikit dari kalangan kita mengerti esensi ataupun makna yang terkandung didalamnya, sehingga terdapat kejanggalan atau ketidakcocokan antara subjek dengan objek jika, menggunakan logika kita untuk menafsirkan nya.Sebagai contoh yang pertama "selamat ulang tahun" kalimat ini mungkin di tunjukan untuk si orang yang telah bertambah umur dalam konteks angka namun bukan dalam konteks garis atau masa hidupnya di bumi. Bagaimana mungkin seseorang memberkan selamat(gembira) atas berkurang nya umur seseorang yang lain. Mungkin alangkah baiknya seperti begini "saya turut berduka atas berkurangnya 1 tahun kesempatan hidup di dunia ini". Lantas mengapa dirayakan dengan berpesta dan hura-hura. Alangkah baiknya digunakan untuk bermunajat kepada-Nya agar di beri sisa usia yang barokah dan manfaat.
Lalu kalimat "berduka cita atas kematian" mungkin kalimat ini sedikit berbeda dangan kalimat sebelumnya, terkesan wajar-wajar saja kita mengucapkannya atau sekedar ikut2 an saja seperti di grup chat sosial media atau yang lainya. Memang tidak ada yang salah dalam pengucapan kalimat ini. Namun secara hakikat kurang tepat. Mungkin kalimat ini mewakili rasa simpati ataupun rasa empati kita terhadap si Keluarga alm/h yang bersangkutan. Namun tidaklah disadari diantara kita bahwa tidak hanya rasa simpati yang dibutuhkan si mayit namun juga do'a atas keselamatannya kelak menempuh alam baru, etisnya kalimat yang tepat sebagai berikut "semoga almarhum/h diberikan keselamatan di alam kuburnya".-AnB
mohon di saran dan masukanya. agar bisa di revisi
ReplyDelete